BAB 4
Pemuda dan Sosialisai
1. ANOMI DIKALANGAN REMAJA AKIBAT KEKABURAN NORMA.
Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis. masa ini memungkinkan mereka berada dalam anomi (keadaan tanpa norma atau hukum,red) akibtat kontrakdisi norma maupun orientasi mendua.
Anomi menurut Enouch Markum. muncu akibat keanekaragaman dan kekaburan norma. misalnya norma A yang ditanamakan dalam kleuarga,sangat bertentangan dengan norma B yang ia saksikan diluar lingkuangn keluarga.
" Dalam keadaan bingung inilah mereka berusaha mencar pegangan norma lain yang bisa mengisi kekosongan tersebut. dan inilah kesempatan yang memberi peluang pada penyimpangan dan pelanggaran akibat kesalahan pegangan". Ujar Enocuh Markum
Orientasi Mendua
Sedangkan mengenain orientasi mendua menurut Dr. Male adalah orientassi yang bertumpu pada harapan orang tua. masyarakat dan bangsa yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas terhadap peer(teman sebaya).
Sementara itu Zulkarimen Nasution mengutip pendapat ahli komunikasi J. Kapper dalam bukunya The Effect of Mass Communication mengatakan kondisi bimbang yang dialami para remaja menyebebkan mereka melahap semua isi informasi tanpa seleksi.
Keadaan bimbang akibat orientasi mendua, menurut Dr malo juga menyebabkan remaja nekad melakukan tidak bunuh diri. dengan mengutip hasil peneletian dari Dr.Payitno mengenai percobaan bunuh diri di jakarta dalam hubungannya dengan diagnosis psikitiaris dan fktor sosial kultural terhadap 1337 kasus percobaan bunuh diri di 13 RSU jakarta 1982/1983, diketahui bahwa 5,6 persen remaja mencoba bunuh diri dalam kurun waktu tersebut.
dengan demikian, kesan semakin permisinya masyarakat juga tercemin pada isi media yang beredar. sementara masa remaja yang merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. ditandai bebrapa ciri. pertama,keinginan memenuhi dan menyatakan identitas diri. Kedua, kemampuan melepas diri dari ketergantungan orang tua. Ketiga, kebutuhan memperoleh aksepbilitas.
Sebagai jalan keluar ahli komunikasi ini melihat perlunya membekali remaja dengan keterampilan berinformasi yang mencakup kemampuan menemukan,memilih menggunakan dan mengevaluasi informasi.
Perlu Dikembangkan
Mengembangkan KROR yang posotif menurut Aril Gosita bukan hal yang mudah karena harus mengahadapi KROR negatif yang terus berkembang. akibat situasi dan kondisi tertentu misalnya perubahan sosial.
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa masalah kepemudaan dapat ditinjau dari 2 asumsi yaitu :
1. penghayatan mengenai proses perkembangan bukan sebagai suatu kontinum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris,terpecah-pecah,dan setiap fragmen mempunyai artinya sendiri-diri.
2. Posisi pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri. tafsiran-tafsiran klasikdidasarkan pada anggapan bahwa kehidupan mempunyai pola yang banyaksedikitnya. sudah tentu dan ditentukan oleh mutu pikiran yang diawali oleh generasi tua yang bersembunyi di balik tradisi.dinamikapemuda tidak dilihat sebagian dari dinamika atau lebih tepat sebagian dari wawasan kehidupan.
2. PEMUDA DAN IDENTITAS
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan. terutama dari generasi lainnya. hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebgai generasi penerus. generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus.
Proses sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat menetukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. seorang pemuda harus mampu megendalikan dirinya dalam hidupnya di tengah-tengah masyarakt, dan tetapmempunyai motivasi yang tinggi.
a. Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda dittapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : Undang-undang dasar 1945
3. Landasan strategis : garis-garis besar haluan negara
4. Landasan histroris : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdakaan 17 Agustus 1945
5. Landasan normatif : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.
Motivasi dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bertumpu pada strategi peencapaia tujuan nasional. seperti telah terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Apabila pemuda pada masa sekarang terpisah dari persoalan-persoalan masyaraktanya, maka sulit akan lahir pempin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri.
Dalam hal ini pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok :
a. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembanganadalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainnya. guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
b. Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangaan generasi muda ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kempuan-kemampuannyake tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
b. Masalah dan Potensial Generasi Muda
1) Permasalahan Generasi Muda
Berbagai permasalahahn generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain :
a. Dirasa menurunnya jiwa idealisn]me, patriotisme,dan nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda
b. kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia. baik yang formal maupunnon formal. tingginya hanya merugikan generasi muda sendiri. tetapi juga merugikan seluruh bangsa
d. Kurangnya tangan kerja/kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan berkurangnya produktifitas nasional dan memperlambat kecepatan laju.
e. masih banyaknya perkawinan dibawah umur,terutama dikalangan masyarakat daerah pedesaan
f. pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
g. meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalaah gunaan narkotika.
h. belum adanya peraturan perundingan masyarakat tentang narkotika.
2) Potensi-potensi Generasi Muda/Pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu dikembangkan adalah :
a. Idealisme dan Daya Kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan untuk dalam tatanan yang ada,maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanam dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
b. Dinamika dan kreatifitas
Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadkan perubahan.
c. Keberanian mengambil resiko
Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan,mengandung resiko dapat meleser. terhambat atau gagal. Namun mengambil resiko itu adalah perlu.
d. Optimis dan kegairahan semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. optimisme dan ketagihan semangat yang dmiliki generasi muda akan merupakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi.
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya.
f. Terdidik
walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah. secara menyeluruh baik dalam arti kuantitatif.
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui belajar dan penyusaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat . proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga.
Meskipun sosialisasi itu mungkin berbeda-beda dalam lembaga, kelompok maupun masyarakat. namun sasaran sosialisasi itu sendiri banyak memiliki kesamaan
Tujuan pokok sosialisai adalah :
1. individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyrakat
2. Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya
3. Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat
4. bertingkah laku secara dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dimasyarakat umumnya
A. MENGEMBANGKAN POTENSI GENERASI MUDA
Jika pada abad ke 20 ini planet bumi dihuni oleh mayoritas penduduk berusia muda. dengan perkiraan berusia 17 tahunan. tentu akan menimbulakn beberapa pertanyaan. dua di antara deretan pertanyaan yang muncul adalah :
Apakah generasi muda itu telah mendapat kesempatan mengenyam dunia pendidikan dan keterampilan sebagai modal utama modal utama bagi insan pembangunan. sampai dimana penyelenggarakan pendidikan formal dan non formal berperan sebagai pembangunan, terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang?
Di negara - negara maju, salah satu diantaranya adalah Amerika Serikat. Di negeri ini pada umumna para generasi muda mendapat kesempatan luas dalam mengembangkan kemampuan dan potnsi idenya. para mahasiswa sebagaian bagian dari generasi muda, didorong, dirangsng dengan berbagai motivasi dan dipacu untuk maju dalam berlomba menciptakan suatu ide/ gagasan yang harus diwujudkan dalam suatu bentuk barang,dengan berorientasi pada teknologi merekaa sendiri. untuk mengembangkan ide-ide atau gagasan universitas oregon dan vania.
Gagasan dan pola kerja yang hampir serupa telah dikembangkan pula di negara-negara. asia misalnya jepang,korea selatan,singapura,taiwan. jerih payah dan ketentuan para inovator pada sektor teknologi industri itu membawa negara-negara itu tampil dengan lebih meyakinkan sebagai negara-negara yang berkembang mantap dalam perekonomiannya.
Sebagaimana upaya bangsa indonesia untuk mengembangkan potensi tenaga generasi muda agar menjadi inovator-inovator yang memiliki keterampilan dan skill berkultas tinggi.
Kaum muda, memang betul - betul merupakan suatu sumber bagi pengembangan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pembinaan dan perhatian khusus harus diberikan bagi kebetuhan dan pemgembangan potensi mereka.
B. PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI
Disinilah terletak arti penting dari penidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya manusia. sebagai prasaraf utama dalam pembangunan. suatu bangsa akan berhasil dalam pembangunannya secara "Self Propelilng" dan tumbuh menjadi bangsa yang maju apabila telah berhasil memenuhi minimum jumlah dan mutu (termasuk relevansi dengan pembangunan) dalam pendididkan penduduknya. modernisasi jepang agaknya merupakan cntoh protipe dalam hubungan ini.
Tetapi masalah pendidikan bukan saja masalah pendidikan formal) tetapi pendidikan membentuk manusia-manusia mebangun. dan untuk itu diperlukan kebijaksanaan terarah dan terpadu di dalam menangani masalah pendidikan ini. rendahnya produktifitas rata-rata penduduk. banyaknya jumlah pencari kerja. "Under utilized population" kurangnya semangat kewiraswastaan merupakan hal-hal yang memerlukan perhatian yang sunguh-sunguh.
Untuk maka diperlukan adanya perubahan-perubahan secara mendasar dan mendalam yang menyangkui persepsi. konsepsi serta norma-norma kependidikan dalam kaitannya dengan bermasyarakat pancasila. dalam hal ini kiranya pemerintah telah cukup berhasil dalam menegakkan landasan. landasan ideal serta landaskan konseptual terhadap pembaharuan pendidikan menuju sitem pendidikan nasional yang tepat arah dan tepat guna.
Pertama, sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik. mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang masyaraktnya. karena adanya kesempatan ini tidak dimiliki oleh generasi muda pemuda pada umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah. namun mahasiswa termasuk yang terkemuka didalam memberikan perhatian terhadap masalah masalah yang dihadapi oleh masyarakat. secara nasional .
Kedua, sebagai kelompok masyarakat yang paling lama dibangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosialisasi terpanjang secara berencana,dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. melalui berbagai mata pelajaran seperti PMP. sejarah dan antropologi maka berbagai masalah kenegaraan, dan kemasyarakatan dapat diketahui.
Ketiga, mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaanya. sehingga mampu melihat indonesia secara keseluruhan.
Keempat, mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan,struktur perekonomian dan prestise di dalam masyrakat. dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang osial,ekonomidan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. dan adalah jelas baha mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik di bandingkan dengan generasi muda lainnya.
Contoh - contoh kasus dikalangan remaja
Menurut pendapat saya tentang contoh kasus diatas adalah biasanya tawuran disebabkan dari beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan, faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor diri sendiri.
Maka dari itu perlunya pembinaan khusus dari pihak sekolah kepada anak didiknya. Jika dibiarkan tradisi turun-menurun ini akan terus berlanjut sampai ke generasi berikutnya, jika perlu diadakannya perjanjian perdamaian antar sekolah. Dan pentingnya juga perhatiaan dari masing-masing orang tua terhadap perkembangan anaknya di usia remaja.