Universitas Gunadarma (UG) atau biasa disebut Gunadarma, adalah salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia. Kampus utamanya berada di Kota Depok, Jawa Barat. Gunadarma bukanlah kampus asing untuk warga sekitar depok dan bekasi, terlebih lagi bersebelahan dengan PTN seperti Universitas Indonesia (UI).
Universitas Gunadarma termasuk salah satu kampus dengan IT terbaik, maka dari itu banyak kegiatan didalam kampus yang menggunakan komputer agar lebih ter-sistem dan ter-organisir dengan baik. Berikut beberapa Sistem yang di gunakan di berbagai bidang instansi kemahasiswaan dan data yang diperlukan untuk sistem itu berjalan.
1. Sistem upload file PI / Skripsi pada Perpustakaan Gunadarma, setiap mahasiswa yang sudah menyelesaikan sidang akan mengupload file PI/Skripsi kepada perpustakaan dan data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Judul PI / Skripsi
Nama dosen pembimbing
File .pdf PI/Skripsi yang sudah diberikan tanda tangan
2. Sistem Ujian Online pada Laboratorium Sistem Informasi(LABSI), setiap mahasiswa yang memiliki nilai mata kuliah penunjang dibawah rata-rata atau tidak memenuhi standar maka diharuskan melakukan Ujian Online jika mahasiswa tersebut ingin memperbaiki nilai nya. Ini juga beralaku untuk mahasiswa pengulangan atau pindahan. Data yang diperlukan adalah
Formulir yang sudah di download di website Labsi
NPM Mahasiswa
Nama Mahasiswa
Mata kuliah yang di ujikan
Tanggal ujian online
TASYA
Rabu, 22 Januari 2020
Minggu, 29 Desember 2019
Tugas-Tugas Sistem Analis
Sistem analis adalah orang atau kelompok
yang melaksanakan pengembangan sistem. Sistem analis menekuni permasalah
ataupun kebutuhan pada suatu sistem dan sistem analis juga merupakan
orang yang bertanggung jawab atas terjadinya proses analisa ataupun
perancangan pada sistem informasi.
Tugas Sistem Analis :
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-analisis-sistem/
Tugas Sistem Analis :
- Menghimpun dan menganalisa dokumen atau file yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan.
- Menyusun dan menyampaikan laporan untuk perbaikan sistem yang sedang berjalan pada pengguna.
- Mendesain sebuah sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
- Melakukan analisa, menyusun anggaran ataupun keuntungan yang diperoleh pada sistem yang baru.
- Pengambilan data yang efektif dari sumbernya
- Aliran data pada sistem
- Pemprosesan dan penyimpanan data
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-analisis-sistem/
Selasa, 12 November 2019
Studi Kasus Audit Sistem Informasi
Contoh Studi Kasus Audit Sistem Informasi pada RSUD Kota Tasikmalaya
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tasikmalaya termasuk pada
klasifikasi Rumah Sakit Umum Kelas B Non Pendidikan. Sejak tahun 2008, RSUD
Kota Tasikmalaya sudah menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS). Hal tersebut merupakan tanggung jawab dari Sub Bagian SIMRS yang
tercantum secara resmi pada struktur organisasi RSUD Kota Tasikmalaya. SIMRS
pada RSUD Kota Tasikmalaya sudah didukung oleh Teknologi Informasi (TI) berupa
infrastruktur (perangkat komputer, server dan jaringan), sistem aplikasi
beserta basis data. Sistem aplikasi yang sudah digunakan terbatas pada lingkup
sistem untuk pelayanan kesehatan terhadap pasien, terutama sistem administrasi
pembayaran.
Dari hasil studi pendahuluan ditemukan bahwa sistem aplikasi untuk
pelayanan kesehatan terhadap pasien di RSUD Kota Tasikmalaya masih terkendala
oleh lambatnya proses Sistem Informasi (SI) yang menyebabkan pasien harus
menunggu lama dalam memperoleh layanan. Lamanya proses SI sering menyebabkan
pasien harus antri cukup lama dalam memperoleh layanan. Layanan data dari SI
juga sering dikeluhkan pasien karena ketidaksesuain dengan tagihan yang
dikenakan kepada pasien saat membayar di kasir. Penyebab terjadinya kesalahan
dan keterlambatan pemrosesan yang ada pada SI tersebut belum diketahui dengan
pasti. Sejauh ini, masalahmasalah tersebut dapat menghambat tujuan dari SIMRS
yang digunakan saat ini di RSUD Kota Tasikmalaya.
Pihak RSUD Kota Tasikmalaya terkendala dalam pembuatan rekomendasi
pengembangan SI ke depan. Rekomendasi tersebut bersifat penting karena dapat
membuat RSUD Kota Tasikmalaya lebih kompetitif dibandingkan dengan institusi
kesehatan lainnya. Guna membuat rekomendasi pengembangan SI dibutuhkan
pengetahuan mengenai tingkat kematangan SIMRS saat ini di RSUD Kota
Tasikmalaya. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan audit
terhadap SIMRS saat ini di RSUD Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan latar belakang
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa RSUD Kota Tasikmalaya dituntut untuk
melakukan audit SIMRS, terutama pada lingkup sistem pelayanan kesehatan
terhadap pasien. Atas dasar itu, solusi yang ditawarkan adalah audit sistem
informasi menggunakan framework COBIT 4.1. Alasan dipilihnya framework COBIT
4.1, karena memberikan gambaran paling detil mengenai strategi dan kontrol
dalam pengaturan proses teknologi informasi yang mendukung keselarasan strategi
bisnis dan tujuan teknologi informasi (Sarno : 2009). Bagi auditor, manfaat COBIT
4.1 adalah membantu dalam mengidentifikasi isu-isu kendali TI dalam
infrastruktur TI perusahaan. Hal ini juga membantu auditor dalam memverifikasi
temuan audit (Jogiyanto, Abdillah : 2011). Tahap awal dalam melakukan audit SI
adalah perencanaan untuk menentukan ruang lingkup (Isa : 2012). Penentuan ruang
lingkup audit dilakukan dengan cara mengidentifikasi tujuan strategi RSUD Kota
Tasikmalaya melalui implementasi Balanced Scorecard (BSC). Penggunaan BSC
dikarenakan dapat mengukur strategi organisasi ke dalam empat perspektif;
diantaranya: pelanggan, keuangan, proses bisnis internal, pembelajaran dan
pertumbuhan (Jogiyanto, Abdillah : 2011). Pada penelitian ini, penentuan ruang
lingkup audit dilakukan berdasarkan perspektif pelanggan. Hal tersebut berdasarkan
atas sistem yang akan diaudit adalah sistem pelayanan kesehatan terhadap
pasien, dimana pasien merupakan pelanggan RSUD Kota Tasikmalaya.
Analisa :
Setelah mengetahui tingkat kematangan dari proses TI COBIT 4.1 yang
menjadi cakupan audit, selanjutnya dilakukan analisis kondisi yang terjadi dari
masing-masing atribut kematangan. Analisis kondisi dilakukan dengan cara
wawancara dan observasi langsung, dimana peneliti mengadakan pengamatan
langsung ke lapangan untuk memperoleh data atau informasi yang akurat mengenai
kondisi SIMRS yang diimplementasikan RSUD Kota Tasikmalaya.
SARAN :
Berikut beberapa saran berdasarkan pertimbangan penulis yang
diperuntukkan bagi pihak lain yang ingin memanfaatkan hasil penelitian atau
yang akan melakukan penelitian lanjutan dengan tema yang sama, diantaranya
adalah:
1) Sebagai tindak lanjut dari pendefinisian usulan
rekomendasi perbaikan, perlu dilakukan pedoman pengawasan dalam bentuk
indikator pengukuran. Hal ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana proses
peningkatan kematangan sudah dilakukan.
2) Adanya penelitian lain mengenai audit SIMRS menggunakan metode
Balanced Scorecard(BSC) dengan perspektif lainnya (keuangan, proses bisnis,
pembelajaran dan pertumbuhan) sehingga cakupan audit (proses TI terpilih COBIT
4.1) menjadi lebih luas.
Referensi :
Minggu, 13 Oktober 2019
Audit Teknologi Sistem Informasi
1. Definisi Audit Teknologi Sistem Informasi
Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumber daya secara efesien.
Ada beberapa aspek yang diperiksa pada audit sistem informasi yakni audit secara keseluruhan menyangkut efektifitas, efisiensi, availability system, rellability, confidentially, dan integrity, aspek security, audit atas proses, modifikasi program, audit atas sumber data, dan data file.
Audit sistem informasi sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain tradisional audit, manajemen sistem informasi, sistem informasi akuntasi, ilmu komputer, dan behavioral science. Standar yang digunakan dalam mengaudit sistem informasi adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure
2. Ruang Lingkup Teknologi Sistem Informasi
Ruang lingkup mencakup audit terhadap sistem informasi penjualan, yang diawali pada bagian marketing penerimaan order hingga pembuatan laporan penjualan. sedangkan pengendalian prosedur dan pelaksanaan sistem informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Pencegahan terhadap biaya untuk data yang hilang
Kehilangan data dapat terjadi karena ketidakmampuan pengendalian terhadap pemakaian komputer. kelalaian dengan tidak menyediakan backup yang memadai terhadap file data, sehingga kehilangan file dapat terjadi karena program komputer yang rusak, adanya sabotase, atau kerusakan normal yang membuat file tersebut tidak dapat diperbaiki sehingga akhirnya membuat kelanjutan operasional organisasi menjadi terganggu.
2. Pengambilan keputusan yang tidak sesuai
Membuat keputusan yang berkualitas tergantung pada kualitas data yang akurat dan kulitas proses pengambilan keputusan itu sendiri. pentingnya data yang akurat bergantung kepada jenis keputusan yang akan dibuat oleh orang-orang yang berkepentingan disuatu organisasi
3. Penyalahgunaan komputer
Penyalahgunaan komputer memberikan pengaruh kuat terhadap pengembangan EDP audit maka untuk dapat memahami EDP audit diperlukan pemahaman yang baik terhadap beberapa kasus penyalahgunaan komputer yang pernah terjadi.
4. Nilai dari perangkat keras komputer, perangkat lunak dan personel
Disamping data, hardware dan software serta personel komputer juga merupakan sumber daya yang kritikal bagi suatu organisasi, walaupun investasi hardware perusahaan sudah di lindungi oleh asuransi, tetapi kehilangan hardware baik terjadi karena kesengajaan maupun ketidaksengajaan dapat mengakibatkan gangguan. jika software rusak akan menggangu jalannya operasional dan bila software dicuri maka informasi yang rahasia dapat dijual kepada kompetitor. personel dalah sumber daya yang paling berharga, mereka harus di didik dengan baik agar menjadi tenaga handal dibidang komputer yang profesional.
5. Biaya yang tinggi untuk kerusakan komputer
Saat ini pemakaian komputer sudah sangat meluas dan dilakukan juga terhadap fungsi kritis pada kehidupan kita. kesalahan yang terjadi pada komputer memberikan implikasi yang luar biasa, sebagai contoh data error mengakibatkan jatuhnya pesawat di antartika yang menyebabkan 257 orang meninggal atau seseorang divonis masuk penjara karena kesalahan data di komputer.
6. Kerahasiaan
Banyak data tentang diri pribadi yang saat ini dapat diperoleh dengan cepat, dengan adanya komputerisasi kependudukan maka data mengenai seseorang dapat segeraa termasuk hal-hal pribadi
7. Pengontrolan penggunaan komputer
Teknologi adalah hal yang alami, tidak ada teknologi yang baik atau buruk. penguna teknologi tersebut yang dapat menentukan apakah teknologi itu akan menjadi baik atau malah menimbulkan gangguan. banyak keputusan yang harus diambil untuk mengetahui apakah komputer digunakan untuk suatu hal yang baik atau buruk
4. Tujuan Audit Teknologi Sistem Informasi
Audit sistem informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumber daya secara efesien.
Ada beberapa aspek yang diperiksa pada audit sistem informasi yakni audit secara keseluruhan menyangkut efektifitas, efisiensi, availability system, rellability, confidentially, dan integrity, aspek security, audit atas proses, modifikasi program, audit atas sumber data, dan data file.
Audit sistem informasi sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain tradisional audit, manajemen sistem informasi, sistem informasi akuntasi, ilmu komputer, dan behavioral science. Standar yang digunakan dalam mengaudit sistem informasi adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure
2. Ruang Lingkup Teknologi Sistem Informasi
Ruang lingkup mencakup audit terhadap sistem informasi penjualan, yang diawali pada bagian marketing penerimaan order hingga pembuatan laporan penjualan. sedangkan pengendalian prosedur dan pelaksanaan sistem informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu:
- Pengendalian Umum (General Control) mencakup pengendalian manajemen keamanan dan pengendalian manajemen operasi.
- Pengendalian Aplikasi (Aplication Control) mencakup pengendalian boundary, pengendalian input dan pengendalian output.
1. Pencegahan terhadap biaya untuk data yang hilang
Kehilangan data dapat terjadi karena ketidakmampuan pengendalian terhadap pemakaian komputer. kelalaian dengan tidak menyediakan backup yang memadai terhadap file data, sehingga kehilangan file dapat terjadi karena program komputer yang rusak, adanya sabotase, atau kerusakan normal yang membuat file tersebut tidak dapat diperbaiki sehingga akhirnya membuat kelanjutan operasional organisasi menjadi terganggu.
2. Pengambilan keputusan yang tidak sesuai
Membuat keputusan yang berkualitas tergantung pada kualitas data yang akurat dan kulitas proses pengambilan keputusan itu sendiri. pentingnya data yang akurat bergantung kepada jenis keputusan yang akan dibuat oleh orang-orang yang berkepentingan disuatu organisasi
3. Penyalahgunaan komputer
Penyalahgunaan komputer memberikan pengaruh kuat terhadap pengembangan EDP audit maka untuk dapat memahami EDP audit diperlukan pemahaman yang baik terhadap beberapa kasus penyalahgunaan komputer yang pernah terjadi.
4. Nilai dari perangkat keras komputer, perangkat lunak dan personel
Disamping data, hardware dan software serta personel komputer juga merupakan sumber daya yang kritikal bagi suatu organisasi, walaupun investasi hardware perusahaan sudah di lindungi oleh asuransi, tetapi kehilangan hardware baik terjadi karena kesengajaan maupun ketidaksengajaan dapat mengakibatkan gangguan. jika software rusak akan menggangu jalannya operasional dan bila software dicuri maka informasi yang rahasia dapat dijual kepada kompetitor. personel dalah sumber daya yang paling berharga, mereka harus di didik dengan baik agar menjadi tenaga handal dibidang komputer yang profesional.
5. Biaya yang tinggi untuk kerusakan komputer
Saat ini pemakaian komputer sudah sangat meluas dan dilakukan juga terhadap fungsi kritis pada kehidupan kita. kesalahan yang terjadi pada komputer memberikan implikasi yang luar biasa, sebagai contoh data error mengakibatkan jatuhnya pesawat di antartika yang menyebabkan 257 orang meninggal atau seseorang divonis masuk penjara karena kesalahan data di komputer.
6. Kerahasiaan
Banyak data tentang diri pribadi yang saat ini dapat diperoleh dengan cepat, dengan adanya komputerisasi kependudukan maka data mengenai seseorang dapat segeraa termasuk hal-hal pribadi
7. Pengontrolan penggunaan komputer
Teknologi adalah hal yang alami, tidak ada teknologi yang baik atau buruk. penguna teknologi tersebut yang dapat menentukan apakah teknologi itu akan menjadi baik atau malah menimbulkan gangguan. banyak keputusan yang harus diambil untuk mengetahui apakah komputer digunakan untuk suatu hal yang baik atau buruk
4. Tujuan Audit Teknologi Sistem Informasi
- Pengamanan aset
Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian internal yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan demikian sistem pengamanan aset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan - Menjaga Integritas Data
Integritas data (data integrity) adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memilki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat mengalami kerugian. - Efektifitas Sistem
Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user. - Efesiensi Sistem
Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memilki kapasitas yang memadai atau harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal.
1.
Risiko terhadap perangkat keras dan
data
a.
Ketergantungan terhadap kemampuan
kerja hardware dan software
b.
Kesalahan sistematik dan kesalahan
acak
c.
Akses yang belum diotorisasi
d.
Terjadiya kehilangan data
2.
Berkurangnya jejak audit
a.
Kejelasan jejak audit kurang
b.
Berkuragnya keterlibatan manusia
c.
Kurangnya otorisasi tradisional
3.
Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI
dan pemisahan tugas TI
a.
Berkurangnya pemisahan tugas
b.
Kebutuhan akan pengalaman dibidang TI
Referensi :
Selasa, 02 Juli 2019
PRINSIP & FUNGSI DASAR ANIMASI
12 prinsip animasi adalah prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang"hidup" dan terlihat alami tidak hanya asal jadi atau hanya bergerak saja, prinsip itu meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, pengkayaan visual sekaligus teknik pembuatan sebuah animasi.
12 prinsip animasi tersebut adalah
1. Squash & Strech
2. Anticipation
3. Staging
4. Straight Ahead Action and Pose Pose
5. Follow Through and Overlapping Action
6. Slow In and Slow Out
7. Arcs
8. Secondary Action
9. Timming & Spacing
10. Exaggeration
11. Solid Drawing
12. Appeal
Alasannya : supaya penonton terhibur melihat kancil yang susah berlari di salju
https://animazione70.weebly.com/12-prinsip-animasi.html
12 prinsip animasi tersebut adalah
1. Squash & Strech
2. Anticipation
3. Staging
4. Straight Ahead Action and Pose Pose
5. Follow Through and Overlapping Action
6. Slow In and Slow Out
7. Arcs
8. Secondary Action
9. Timming & Spacing
10. Exaggeration
11. Solid Drawing
12. Appeal
Animasi ini menggunakan beberapa prinsip yaitu :
Secondary
Action (Gerakan Pelengkap)
Merupakan
gerakan menambah dan memperkaya gerakan utama. Orang yang ada digambar
tersebut,menggambarkan tentang perempuan yang sedang berjalan kaki sambil
menujukkan sedang membaca surat.. perempuan ini gerakann utamanya adalah
melangkahkan kaki, namun sambil berjalan seorang figure sambil membaca surat yang
ambil dari kotak pos. gerakan membaca surat disebut secondary action untuk
gerakan berjalan. Alasannya: Karena karakter animasi ini merupakan serial
kartun yang cocok untuk anak kecil
Follow Through Dan
Overlapping Action(Gerakan Penutup Sebelum Benar-Benar Diam)
Merupakan bahwa
benda-benda yang saling berhubungan,tidak pernah bergerak bersamaan dan
Overlapping action merupakan konsep dimana kedua benda harus benar-benar
tersambung sehingga akhirnya bisa bergerak. Di gambar tersebut terlihat seorang
kancil dan penguin sedang berlari tetapi yang larinya cepat adalah si penguin
mereka berdua sama-sama lari tetapi tidak dalam waktu yang bersamaan karena si
penguin lari lebih cepat dibanding kancil. Kancil ini gerakan utamanya bergerak
duluan
dibanding penguin disebut Overlapping ActionAlasannya : supaya penonton terhibur melihat kancil yang susah berlari di salju
https://animazione70.weebly.com/12-prinsip-animasi.html
Jumat, 18 Januari 2019
Sistem Berbasis Pengetahuan (Knowledge Basis System)
Definisi Sistem Berbasis Pengetahuan
Sistem Berbasis
Pengetahuan diturunkan dari istilah knowledge based expert system.
Sistem ini merupakan sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang telah
disimpan dalam komputer untuk menyelesaikan permasalahan yang memerlukan
kepakaran seorang ahli (Buliali, dkk., 2007)
Sistem Berbasis Pengetahuan atau Sistem Pakar merupakan salah satu cabang dari AI dimana dalam dunia komersial disebut dengan sistem yang dapat secara efektif dan efisien melaksanakan tugas yang tidak terlalu memerlukan pakar. Sistem Berbasis Pengetahuan dikenal juga dengan sistem penasihat, sistem pengetahuan, sistem bantuan kerja cerdas atau sistem operasional (Turban, dkk., 2005).
Sistem Berbasis Pengetahuan
atau Sistem Pakar adalah program pemberi advis/nasehat yang
terkomputerisasi yang ditujukan untuk meniru proses reasoning (pertimbangan)
dan pengetahuan dari pakar dalam menyelesaikan permasalahan masalah yang lebih
spesifik (Irfan Subakti, 2006).
Sistem Pakar
adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar
komputer dapat menyelesaikan seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Sri
Kusumadewi, 2003).
Sistem
Pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk sesuatu kepakaran tertentu
yang mendekati kemampuan manusia disalah satu bidang. Sistem Pakar mencoba
mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan seorang pakar. Selain
itu Sistem Pakar juga dapat memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil
dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Bidang ini
digunakan lebih banyak daripada penggunaan bidang-bidang Kecerdasan Buatan lainnya.
Sistem Pakar menarik minat
yang besar dalam suatu organisasi disebabkan kemampuannya dalam meningkatkan
produktifitas dan dalam meningkatkan gugus kerja di berbagai bidang tertentu
dimana pakar manusia akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan dan mempertahankan
kemampuan itu.
Sejarah
Berbasis Pengetahuan :
Sistem
Pakar petama kali dikembangkan oleh komunitas AI (Artificial Intellegence)
pada pertengahan tahun 1956. Sistem Pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose
Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon (Sri
Kusumadewi, 2003). GPS dan program-program serupa ini mengalami kegagalan
dikarenakan cakupannya yang terlalu luas sehingga terkadang justru meninggalkan
pengetahuan-pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.
Pertengahan tahun 1960-an,
terjadi pergantian dari program serba bisa (general-purpose) ke program
yang spesialis (special-purpose) dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E.Feigenbauh dari Universitas
Stanford dan kemudian diikuti oleh MYCIN.
Awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric).
Awal tahun 1980-an, teknologi Sistem Pakar yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul sebagai aplikasi komersial, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equipment Corp.) dan CATS-1 (dikembangkan oleh General Electric).
Konsep Dasar Sistem
Berbasis Pengetahuan :
Konsep dasar sistem pakar mengandung : keahlian,
inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. keahlian adalah suatu kelebihan
penguasaan pengetahuan dibidang tertentu yang duperoleh dari pelatihan, membaca
atau pengalaman.
Contoh bentuk pengetahuan yang
termasuk keahlian adalah :
- Fakta - fakta pada lingkup permasalahan tertentu
- Fakta - fakta pada lingkup permasalahan tertentu
- Teori - teori pada lingkup permasalahan
tertentu
- Strategi-Strategi global untuk menyelesaikan masalah
- Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan)
- Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan)
Konsep Sistem Pakar adalah
menirukan metodologi dan kinerja seorang manusia yang ahli dalam bidang atau
domain tertentu yang spesifik. Sistem pakar adalah program pemberian
nasehat/program konsultasi yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang
dimasuki oleh satu atau banyak pakar kedalam satu domain pengetahuan tertentu.
Agar setiap orang biasa memanfaatkannya untuk memecahkan suatu masalah.
Contoh Studi Kasus Sistem
Berbasis Pengetahuan :
Pada penelitian ini dibuat
suatu sistem berbasis pengetahuan mengenai diagnosa kerusakan handphone. Sistem
ini merupakan suatu sistem dimana seorang pakar dapat mentransfer
pengetahuannya dengan bantuan mesin komputer. Sistem ini menggantikan
keberadaan seorang pakar untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dan solusi dengan
cepat dari masalah yang dihadapi khususnya dalam bidang kerusakan
handphone.
Tujuan dari sistem berbasis
pengetahuan ini adalah untuk mempermudah kerja dari teknisi handphone dalam
memperbaiki kerusakan yang terdapat pada handphone, serta membantu orang awam
dalam menentukan kerusakan, karena sebagian gejala, bagian kerusakan, solusi
serta video kerusakan sudah terekam dalam basis aturan pada sistem pakar
ini.
Komponen-komponen utama
sistem pakar yang digunakan dalam sistem ini antara lain basis pengetahuan
(knowledge base), basis data (database), mesin inferensi (inference engine),
dan antar muka pemakai (user interface). Teknik inferensi yang digunakan yaitu
penalaran maju (forward reasoning). Penalaran maju (forward reasoning)
merupakan pelacakan yang memulai penalarannya dari sekumpulan data menuju
kesimpulan.
Dari analisa dan perancangan
yang telah dilakukan pada Sistem Berbasis Pengetahuan Kerusakan Handphone
beserta alternatif solusinya, maka tahap implementasi dibuat sebuah program
aplikasi dengan bahasa pemrograman PHP dan knowledge disimpan dalam database
MySQL. Pada sistem ini dilengkapi dengan menu konsultasi dimana terdapat 2
jawaban yang dapat dipilih untuk setiap gejala yang diajukan. Jawaban tersebut
adalah “Ya”, dan “Tidak” Setiap jawaban diatas mempunyai pengaruh yang besar
dalam menentukan hasil akhir berupa kesimpulan. Kata kunci : basis pengetahuan,
forward reasoning, inference, knowledge, MySQL, PHP, WEB.
Refrensi :
http://fajarhariawan.blogspot.com/2016/10/sistem-berbasis-pengetahuan.html
http://biyann008.blogspot.com/2013/12/sistem-berbasis-pengetahuan.html
Minggu, 01 Juli 2018
Membuat Aplikasi ATM dengan Visual Basic
Nama Anggota
•
Maximillian R. Manalu (14116323)
•
RizkyRachmad F. (16116613)
•
Stevanus Aditya P. (17116156)
•
Thazia Terranova (17116358)
1. Tampilan Halaman Login :
2. Tampilan Menu
Utama :
33. TampilanHalaman Deposit :
44. Tampilan Halaman Balance
5
55. Tampilan Halaman Untuk Mengganti Pin :
Langganan:
Postingan (Atom)